Senin, 16 November 2009

Cinta Bunga Matahari


Dulu.... pernah bunga matahari jatuh hati kepada sang surya, sang surya tak pernah tahu akan hal itu.. sampai detik ini pun ia tak pernah mengetahuinya, bunga matahari hanya bisa menunduk saat dimana sang surya dan rembulan bertemu.

Ia tak pernah bisa mengangkat wajahnya untuk sekedar melihat kebahagiaan yang dirasakann sang surya dan rembulan, kelopak-kelopak indah yang merekah tiap sang surya tersenyum hangat kepadanya, kini... saat gerhana tiba kelopak-kelopak indah itu seperti ingin menutupi kemuraman bunga matahari.

Ia sadar bahwa ia tak pantas untuk sang surya, ia tak ada apa-apanya dibanding rembulan yang jelita, pernah waktu malam tiba, bunga matahari melihat rembulan saat purnama dimana senyum penuh kerinduan sang surya yang hangat tertuju kepada rembulan, rembulan terlihat begitu berkilau indah. Mereka terlihat saling merindukan, karena hanya waktu gerhana sajalah mereka dapat saling berjumpa. Bunga matahari selalu terpana ketika ia melihat rembulan.

Walau beribu-ribu bintang cantik berada disekitarnya, rembulan terlihat paling indah, anggun mempesona, pantas saja kalau sang surya begitu mendambakan rembulan kekasihnya. Sungguh bunga matahari merasa semakin bodoh telah berani jatuh hati kepada sang surya.

Musim hampir berganti..... bunga matahari semakin tumbuh menjadi bunga yang cantik, dan seiring berjalannya waktu perasaannya terhadap sang surya masih tersimpan di hatinya, namun ia hanya menyimpan kenangan saja, kenangan bodoh bahwa ia pernah jatuh hati kepada sang surya.

Karena sekarang bunga matahari telah menemukan tempat untuk bersandar.

Dimulai waktu bunga matahari tumbuh menjadi bunga yang cantik, siang itu bunga matahari dengan kelopak-kelopak indahnya merekah saat sang surya begitu terik menyinari bumi, ia tampak begitu cantik, sang pemilik kebun datang bersama istri tercintanya untuk merawat kebun bunga kesayangan mereka.

Sesampainya dikebun mereka melihat bunga matahari begitu cantik merekah indah, istri pemilik kebun begitu terpesona melihat bunga mataharinya semakin tumbuh menjadi bunga yang cantik.

“sayang..., bunga matahari yang cantik ini pasti cocok ya bersanding dengan vas kaca pemberianmu itu..” ujar istri pemilik kebun dengan wajah yang berseri-seri “dari pada ia disini sampai kelopak-kelopaknya gugur, lebih baik bunga yang cantik ini aku taruh dikamar kita pasti akan tampak lebih indah” sambil mencium bunga matahari

“wah ide yang bagus, aku juga setuju, pasti bunga ini akan indah bila diletakkan didekat jendela kamar kita, dengan vas kaca pemberianku itu” sang pemilik kebun menyetujui usulan istri tercintanya yang tak kalah cantik dengan bunga-bunga yang berada di kebun ini.

Istri pemilik kebun dengan segera mengambil pisau dan memetik bunga-bunga matahari yang telah tumbuh menjadi bunga-bunga yang cantik, tak terkecuali bunga matahari yang jatuh hati kepada sang surya.

Tak lama waktu berlalu, tiba-tiba setelah bunga matahari yang tumbuh cantik terpisah dari batangnya, mendung yang gelap menyelimuti langit, sang pemilik kebun dan istri tercintanya itu segera berlari menuju rumah mereka untuk berteduh, karena tiba-tiba saja hujan yang deras mengiringi kepergian bunga matahari yang cantik. Ternyata diam-diam sang surya merasakan kehilangan setangkai bunga matahari cantik yang selalu ceria saat menerima senyum hangatnya, sampai-sampai tanpa sadar ia menitikkan hujan yang begitu deras, ia baru menyadarinya...

Kini.... bunga matahari yang cantik telah menemukan tempat bersandar untuk menghabiskan musim panas dan masa hidupnya, vas kaca pemberian pemilik kebun untuk istri tercintanya itu yang akan menemaninya.... ia begitu sejuk dan bahagia berada didalam vas kaca yang selalu terisi air bersih, bunga matahari diletakkan dan dirangkai di vas kaca oleh istri pemilik kebun, terlihat sangat indah. Istri pemilik kebun merangkai bunga matahari yang cantik dengan rasa bahagia,

“kamu memang bunga yang cantik” gumamnya sendiri dengan senyum mengembng saat selesai merangkainya.

Jendela kamar pemilik kebun yang bertiraikan kain berwarna hijau dan kuning gading tertiup oleh angin, tiranya yang tipis terbang mengikuti arah angin berhembus, bersamaan itu juga bunga matahari yang cantik bergoyang terkena hembusan angin, namun bunga matahari tak goyah dengan tepaan angin itu, karena ada vas kaca yang begitu setia berdiri tegak untuk menopangnya sampai musim berganti tiba...
...Selesai...